Search This Blog

Saturday, February 8, 2020

MAKALAH RANCANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG SILABUS


MAKALAH
RANCANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Tentang
“Silabus

Disusun oleh:
Kelompok 7
Muhammad Imam Ashari Rambe   1614040023
Chintia                                            1614040024


Dosen Pembimbing :
Nita Putri Utami, M.Pd



JURUSAN TADRIS MATEMATIKA A
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS  ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1440 H/2018 M

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis  ucapkan  ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya Alhamdulillah penulis dapat  menyelesaikan makalah ini. Makalah  ini dibuat agar pembaca mengetahui dan memahami mengenai serta mampu mengaplikasikan materi tentang “Menyusun dan Merancang Silabus”.
 Penulis  menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan makalah  ini senantiasa pemakalah harapkan. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada para pembaca.



Padang, 27 Oktober 2018

Penulis










DAFTAR ISI









BAB I


PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang


Dalam proses belajar dan mengajar, seorang pendidik haruslah merancang pembelajaran yang akan dilakukannya telebih dahulu sebelum ia mengajarkannya di kelas. Salah satu komponen yang harus dirancang tersebut ialah silabus. Di dalam silabus tentunya terdapat komponen-komponen yang membentuk silabus tersebut, diantanya kompetensi yang harus dicapai peserta didik, materi dan kegiatan pembelajaran, sampai dengan alokasi waktu, sistem penilaian serta sumber belajar.

Berdasarkan keterangan di atas, seorang calon pendidik  haruslah dapat menyusun dan merancang silabus dengan benar. Hal itu dimaksudkan agar pembelajaran yang dilakukan dapat berpedoman pada silabus sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai sebagaimana mestinya.

B.     Batasan Masalah


1.      Pengertian silabus

2.      Tujuan, fungsi dan manfaat silabus

3.      Komponen-komponen silabus

4.      Prinsip-prinsip dan proses penyusunan silabus

5.      Format silabus

C.    Tujuan


1.      Mengetahui pengertian silabus

2.      Mengetahui tujuan, fungsi dan manfaat silabus

3.      Mengetahui komponen-komponen silabus

4.      Mengetahui prinsip-prinsip dan proses penyusunan silabus

5.      Format silabus



BAB II


PEMBAHASAN


A.    Pengertian Silabus


Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran”. Dalam hal ini silabus merupakan rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu, hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mendefenisikan silabus sebagai “rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.  Silabus  merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalaam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untukk penilaian”.

Dalam hal ini silabus dapat dikatakan sebagai salah satu produk pengembangan kurikulum dalam menjabarkan lebih lanjut terhadap KI dan KD menjadi garis-garis besar program pembelajaran, atau ringkasan materi pokok setiap tema/ mata pelajaran. Sebagai rancangan program pembelajaran, isi yang terkandung dalam silabus adalah rencana bahan ajar untuk mata pelajaran tertentu, pada jenjang pendidikan dan kelas tertentu, sebagai hasil dari pengelompokkan, penguraian, dan penyajian materi yang selaras dengan KI dan KD.[1]

Silabus ialah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yangg mencakup  kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.[2]



B.     Tujuan, Fungsi dan Manfaat  Silabus


Pengembangan silabus ditujukan kepada guru dan kelompok guru mata pelajaran di sekolah/madrasah, musyawarah guru mata pelajaran, dan dinas pendidikan. Sejalan dengan itu maka tujuan pengembangan silabus adalah membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi perencanaan pembelajaran.

Adapun fungsi pengembangan silabus secara umum adalah:

1.             Sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti pembuatan rencana pengelolaan pembelajaran baik secara klasikal, kelompok kecil maupun pembelajaran secara individual; penyusunan materi ajar; pengembangan sistem penilaian dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu sistem penilaian yang selalu mengacu kepada KI, KD dan indikator pembelajaran yang terdapat di dalam silabus.

2.             Dalam hal ini silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencan pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk sayu KI maupun satu KD.

3.             Hasil pengembangan silabus dalam bentuk perangkat pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk aktualisasi kurikulum secara opearasional pada tingkat satuan pendidikan, sehingga memudahkan guru dalam melakukan tugas pembelajaran.



Dengan adanya rancangan pembelajaran guru akan lebih terarah dalam penyajian materi ajar atau pengalaman-pengalaman belajar, sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik.[3]

Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengem¬bangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.[4]



C.    Komponen-Komponen Silabus


Dalam silabus harus memuat komponen-komponen berikut:

1.             Kompetensi Inti (KI)

KI merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu. Hamid Hasan mengungkapkan KI merupakan gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Dengan demikian KI harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.

2.             Kompetensi Dasar (KD)

KD merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari KI. KD tersebut dikembangkan dengan memerhatikan perkembangan peserta didik.[5] KD adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus dicapai siswa. KD dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.

3.             Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Indikator dalam silabus berfungsi sebagi petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan KD dan materi standar yang dikaji.

4.             Materi Pokok

Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian KD dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.

5.             Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi ajar, baik dilakukan di dalam maupun di luar kelas untuk menguasai KD yang telah ditentukan.

6.             Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing KD.

7.             Adanya Penilaian

Penilaian adalah jenis, bentuk dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur keberhasilan belajar siswa.

8.             Sarana dan Sumber Belajar

Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber belajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar.[6]



D.    Prinsip-Prinsip dan Proses Penyusunan Silabus


Sebagaimana dikemukaakan oleh BSNP, pengembangan silabus dilakukan berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu sebagain berikut:

1.             Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2.             Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

3.             Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

4.             Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian.

5.             Memadai. Cakupan indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian KD.

6.             Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7.             Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat.

8.             Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor.[7]

9.             Kontinuitas. Setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan kepribadian peserta didik. Kontinuitas atau kesinambungan silabus tersebut bisa secara vertikal yakni dengan jenjang pendidikan yang ada di atasnya; bisa juga secara horizontal, yakni dengan silabus atau program lain yang sejenis.

10.         Efektivitas. Silabus yang efektif adalah yang dapat diwujudkan dalam pembelajaran di kelas, sebaliknya silabus tersebut dapat dikatakan kurang efektif apabila banyak hal yang tidak dapat dilaksanakan.

11.         Efisiensi. Efisiensi dalam pengembangan silabus berkaitan dengan upaya untuk menghemat dana, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi dasar yang telah ditetapkan.[8]



Sedangkan proses penyusunan silabus akan dijabarkan sebagai berikut:

1.             Perencanaan. Dalam perencanaan ini tim pengembang harus mengumpulkan informasi dan referensi, serta mengidentifikasi sumber belajar termasuk narasumber yang diperlukan dalam pengembangan silabus. Pengumpulan infoemasi dan referensi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi, seperti komputer dan internet.

2.             Pelaksanaan. Pelaksanaan penyusunan silabus dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a.         Merumuskan kompetensi dan tujuan pembelajaran , serta menentukan materi standar yang memuat KD, materi pokok dan indikator hasil belajar.

b.        Menentukan strategi, metode dan teknik pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran.

c.         Menentukan alat evaluasi dan alat ujian berbasis kelas sesuai dengan visi dan misi sekolah/madrasah.

d.        Menganalisis kesesuaian silabus dengan pengorganisasian pengalaman belajar dan waktu yang tersedia sesuai dengan kurikulum beserta perangkatnya (kegiatan pembelajaran, pengelolaan kurikulum berbasis sekolah/madrasah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis kelas dan ujian berbasis sekolah/madrasah.

3.             Penilaian. Penilaian silabus harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, dengan menggunakan model-model penilaian.

4.             Revisi. Draft silabus yang telah dikembangkan perlu diuji kelayakannya melalui analisis kualitas silabus, penilaian ahli dan uji lapangan. Revisi ini pada hakikatnya perlu dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan, sejak awal penyusunan draft sampai silabus tersebut dilaksanakan dalam situasi belajar yang sebenarnya. Revisi silabus harus dilakukan setiap saat, sebagai aktualisasi dari peningkatan kualitas yang berkelanjutan.

5.             Pengembangan silabus berkelanjutan. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam RPP, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memerhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.[9]





E.     Format Silabus


Dalam menyusun silabus dapat memilih salah satu format diantara dua format seperti di bawah ini:

Format 1 Silabus                         SILABUS

Nama Sekolah             : ..................................................................................

Mata Pelajaran             : ..................................................................................

Kelas/Semester            : ..................................................................................

Kompetensi Inti          : ..................................................................................

Kompetensi Dasar       : ..................................................................................

Alokasi Waktu            : ..................................................................................

Meteri Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar









Format 2 Silabus                        SILABUS

Nama Sekolah             : .................................................................................

Mata Pelajaran             : .................................................................................

Kelas/ Semester           : ..................................................................................



                               I.            Kompetensi Inti:

............................................................................................................

............................................................................................................

                             II.            Kompetensi Dasar:

............................................................................................................

............................................................................................................

                          III.            Materi Pokok/Pembelajaran:

............................................................................................................

............................................................................................................

                         IV.            Kegiatan Pembelajaran:

............................................................................................................

............................................................................................................

                            V.            Indikator:

............................................................................................................

............................................................................................................

                         VI.            Penilaian:

............................................................................................................

............................................................................................................

                       VII.            Alokasi Waktu:

............................................................................................................

............................................................................................................

                    VIII.            Sumber Belajar:

...........................................................................................................

.........................................................................................................[10]









BAB III


PENUTUP


A.    Kesimpulan


Silabus merupakan salah satu rancangan pembelajaran yang memuat gambaran umum sistem pembelajaran yang nantinya akan dilaksanakan oleh pendidik. Silabus sangat penting dalam pembelajaran yaitu sebagai pedoman pendidik dalam mengajar. Komponen yang terdapat di dalam silabus yaitu judul, identitas jenjang pendidikan, KI, KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, serta sumber pembelajaran.

Dalam menyusun silabus harus memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan silabus yaitu prinsip ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, menyeluruh, kontinuitas, efektifitas, dan efisiensi. Sedangkan prosedur dalam menyusun silabus yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, penilaian, revisi, dan pengembangan silabus berkelanjutan.



B.     Kritik dan Saran


Berdasarkan materi makalah ini, semoga dapat menambah khazanah ilmu para pembaca terutama pembaca yang kelak akan mencadi pendidik. Karena materi ini sangan urgen, penulis mengharapkan para pembaca untuk tidak hanya berpegang pada makalah ini melainkan juga mencari sumber bacaan lain. Hal ini dimaksudkan agar kekurangan dalam makalah ini dapat diperbaiki dari segi apapun. Dan juga penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang dapar memberikan masukan positif guna perbaikan pada makalah selanjutnya.

 












DAFTAR PUSTAKA




Andriantoni,Syafruddin Nurdin. 2016. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.      

Kunandar. 2011. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

 Mulyasa, H. E. 2010.  Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiyani, Novan Ardi. 2014.  Desain Pembelajaran Pendidikan: Tata Rancang Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.





[1] Syafruddin Nurdin & Andriantoni, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 82.    
[2] H. E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 132.
[3] Syafruddin Nurdin & Andriantoni, Op. Cit., h. 83-84.
[4] Kunandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 245.
[5] Novan Ardi Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan: Tata Rancang Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2014), h. 99-108.
[6] Kunandar, Op. Cit., h. 250-252.
[7] Ibid., h. 245-246.
[8] H. E. Mulyasa, Op. Cit., h. 139-140.
[9] Syafruddin Nurdin & Andriantoni, Op. Cit., h.90-93.
[10] Kunandar, Op.Cit., h. 260-262.

Entri yang Diunggulkan

Makalah Pengembangan Kurikulum tentang Evaluasi Kurikulum