Search This Blog

Saturday, April 4, 2020

MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN tentang "Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup, Dan Manfaat Administrasi Pendidikan


MAKALAH
ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Tentang

“Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup, dan Manfaat Administrasi Pendidikan







Disusun oleh:

Muhammad Imam Ashari Rambe

1614040023





Dosen Pengampu :

Dra. Nini









JURUSAN TADRIS MATEMATIKA A

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS  ISLAM NEGERI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG
1441 H/2020 M


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Administrasi merupakan usaha menciptakan kerja sama antara guru dan karyawan untuk mengefektifkan proses belajar-mengajar. Administrasi tidak hanya berkenaan dalam bidang keuangan, melainkan juga tentang keterampilan dalam hal pembukuan. Administrasi pendidikan memiliki tujuan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari pendidikan. Administrasi sangatlah dibutuhkan demi berjalannya proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut tidak lepas dari peran serta keaktifan orang-orang yang menguasai bidang administrasi pendidikan.
Namun, kenyataan yang ada di lapangan, sebagian besar orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang tata administrasi yang rendah. Hal tersebut menjadi sebuah fenomena yang perlu untuk dituntaskan dengan segera. Karena, peran dari seorang tenaga tata administrasi di dalam sebuah sekolah sangatlah dibutuhkan. Jika administrasi dipegang oleh seorang tenaga yang kurang terampil, maka administrasi tersebut akan berantakan.
Dengan demikian, yang bertugas memegang administrasi adalah orang yang telah terlatih, terampil, dan handal dalam bidangnya serta telah mendapatkan ilmu (pelatihan) dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji makalah tentang ”Administrasi Pendidikan dalam Keguruan”. Dengan tujuan agar dapat memberikan pengetahuan tentang administrasi pendidikan dalam keguruan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian administrasi pendidikan?
2.      Apa tujuan administrasi pendidikan?
3.      Apa fungsi administrasi pendidikan?
4.      Apa ruang lingkup administrasi pendidikan?
5.      Apa manfat administrasi pendidikan?

C.    Tujuan
1.      Menjelaskan pengertian administrasi pendidikan dari beberapa aspek.
2.      Menjelaskan tujuan dari administrasi pendidikan.
3.      Menjelaskan fungsi dari administrasi pendidikan.
4.      Menjelaskan ruang lingkup dari adminitrasi pendidikan.
5.      Menjelakan manfaat dari administrasi pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan terdiri dari dua kata, yakni Administrasi dan Pendidikan. Keduanya memiliki pengertian tersendiri. Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari  AD  dan MINISTRO. Kata ad artinya intensif sedangkan ministro artinya melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi, pengertian administrasi secara etimologis adalah melayani atau mengabdi secara intensif terhadap subjek tertentu.
Sedangkan pendidikan itu sendiri menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar dan pembelajaran peserta didik agar dapat secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Semua yang dikemukakan menunjukkan adanya tujuan. Bahkan GBHN 1988 menunjukkan adanya tujuan umum pendidikan secara lebih lanjut. Tujuan tersebut adalah pendidikan nasional berdasarkan pancasila, bertujuan meningkatkan kualitas manusia indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat rohani dan jasmani.
Banyak orang beranggapan bahwa administrasi adalah pekerjaan yang menyangkut tulis-menulis, klerk, tata usaha, atau pekerjaan kantor. Namun, pengertian yang dimaksudkan bukan hanya seperti itu. Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan efisien. Efektif dalam arti hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya, dan waktu. Sumber adalah segala sesuatu yang membantu tercapainya tujuan baik berupa tenaga, material, uang, ataupun waktu. [1]
Selanjutnya untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, berikut dikemukakan pengertian administrasi pendidikan menurut para ahli :
1.      Administrasi pendidikan menurut Syarif (1976:7) adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber personil maupun materiil secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.
2.      Menurut Sutisna (1979:2-3) administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang membuat sumber-sumber personil maupun materiil sesuai dengan yang tersedia dan efektif dalam tercapainya tujuan-tujuan bersama.
3.      Administrasi pendidikan menurut Nasution (1994:245) adalah kegiatan bersama dalam bidang pendidikan  dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
4.      Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam pedoman pelaksanaan kurikulum, buku III D. Administrasi ialah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber personel maupun material secara efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan pengertian dari administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pendayagunakan sumber personil dan materiil, yang bergabung dalam suatu lembaga pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar lebih efektif dan efesien.
Pengertian administrasi pendidikan ditinjau dari beberapa aspek:
·         Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti yang kita ketahui, tujuan pendidikan merentang dari tujuan yang sederhana hingga tujuan yang paling kompleks. Tujuan pendidikan dilihat berdasarkan ruang lingkup dan tingkat pendidikan. Pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan tingkat Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan yang ingin di capai memiliki perbedaan yang jauh. Jika tujuan yang dicapai pada tingkat SMP masih sederhana, maka ditingkat Pendidikan Nasional memiliki tujuan yang begitu kompleks. Kompleks disini berarti untuk dapat mencapainya diperlukan adanya cara yang begitu rumit, dan membutuhkan usaha yang begitu keras untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya kerja sama dengan orang lain dalam segala aspek kerumitannya.
·         Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian sebagai sebuah proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pemanduan, dan penilaian.
·         Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat sebagai kerangka berpikir dari sebuah sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi dalam suatu proses pengubahan masukan menjadi keluaran. Dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling berinteraksi dan saling bertukar pikiran mengenai pendapat dan pengetahuan mereka masing-masing demi mengubah masukan yang mulanya belum mengerti, kemudian keluar dari suatu lembaga pendidikan menjadi keluaran yang berintelektual dan berdedikasi tinggi.
·         Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika dilihat dari sudut ini,  maka segala perhatian berpusat pada pengelolaan dan pemanfaatan secara efektif dan efisien segala sumber-sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan pendidikan.
·         Kelima, administrasi pendidikan dilihat dari segi kepemimpinan. Dimana seorang administrator harus dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung tulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan. Di belakang memeberi daya dan kekuatan, di tengah memebri semangat, di depan memberi contoh.
·         Keenam, administrasi pendidikan dilihat dari proses pengambilan keputusan. Dalam melakukan kerja sama dan memimpin suatu kegiatan, administrator harus mampu memecahkan segala masalah yang dihadapi dengan mengambil keputusan yang tepat.
·         Ketujuh, administrasi pendidikan dilihat dari segi komunikasi memiliki pengertian usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
·         Kedelapan, administrasi seringkali diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan yang meliputi kegiatan catat-mencatat dan sebagainya.
Disamping adanya begitu banyak pengertian dari administrasi baik itu pengertian secara umum maupun pengertian yang dilihat dari beberapa aspek. Administrasi juga memiliki unsur pokok. Menurut Siagian (1986) unsur pokok administrasi adalah:
1.      Adanya kelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
2.      Adanya tujuan yang akan dicapai
3.      Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama)
4.      Adanya perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.[2]

B.     Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan Administrasi pendidikan di sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
1.      Tujuan jangka pendek
Tujuan administrasi pendidikan jangka pendek adalah agar tersusun dan terlaksananya suatu sistem pengelolaan instrumental suatu proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efesien serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
2.      Tujuan jangka menengah
Tujuan administrasi pendidikan jangka menengah adalah menunjang tercapainya tujuan institusional masing-masing jenis dan jenjang pendidikan seperti yang digariskan oleh kurikulum.
3.      Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang administrasi pendidikan adalah untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti yang digariskan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Pasal 3 meyebutkan,  “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk  watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien. Ukuran keberhasilan administrasi pendidikan adalah produktivitas atau efektivitas dan pada proses, suasana atau efisiensi.[3]

C.    Fungsi Administrasi Pendidikan
Diantara fungsi administrasi pendidikan adalah:
1.      Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah kegiatan memikirkan dan memilih segala tindakan yang akan dilakukan demi tercapainya maksud dan tujuan pendidikan.
2.      Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah aktivitas menyusun dan membentuk hubungan kerja sama sebagai wujud kesatuan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.
3.      Pengkoordinasian (Coordination)
Koordinasi adalah kegiatan mengumpulkan dan menyatupadukan segala sumber baik personil, materiil, pikiran, teknik, dan tujuan ke dalam suatu hubungan yang harmonis dan produktif agar selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha dalam mencapai tujuan sekolah.
4.      Pembiayaan
Pembiayaan adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan. Dimulai dari perencanaan biaya, usaha mendapat dana, peggunaan dana, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
5.      Penilaian
Penilaian terhadap seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, mengetahui kelebihan dan kelemahan program yang dilaksanakan, memperoleh dasar pertimbangan ketepatan waktu berhasilnya pekerjaan, menjamin cara kerja yang efektif dan efisien.[4]

D.    Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan sangatlah banyak dan luas. Namun, perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan para guru hal-hal berikut ini:
1. Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
a.       Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b.      Anggaran belanja keuangan sekolah
c.       Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
d.      Keuangan dan pembukuannya
e.       Korespondensi atau surat-menyurat
f.        Masalah pengangkatan pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, rapot, dan sebagainya.

2.      Bidang personalisa murid,  yang meliputi:
a.       Organisasi murid
b.      Masalah kesehatan murid
c.       Masalah kesejahteraan murid
d.      Evaluasi kemajuan murid
e.       Bimbingan dan penyuluhan bagi murid

3.      Bidang personalia guru, meliputi:
a.       Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
b.      Organisasi personel guru
c.       Masalah kepegawaian
d.      Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
e.       Refreshing dan up-grading guru-guru

4.      Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi:
a.       Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya.
b.      Mengembangkan kerja sama yang baik antara murid, guru, dan pegawai tata usaha.
c.       Membuat pedoman cara penilaian hasil pendidikan dan pengajaran.
d.      Mempertinggi mutu dan pengalaman para guru.

5.      Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
a.       Kurikulum dijadikan sebagai pedoman dalam mencapai dasar-dasar dan tujuan pendikan dan pengajaran.
b.      Melaksanakan organisasi kurikulum dan metode-metodenya yang disesuaikan dengan pembaruan sistem pendidikan dna lingkungan sekolah.
Dapat disingkatkan bidang-bidang yang tersebut di atas dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.      Bidang administrasi material, yaitu kegiatan yang menyangkut ketata usahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan dan lain-lain.
2.      Bidang administrasi pesonal, yang mencakup guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
3.      Bidang administrasi kurikulum, mencakup pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya.
Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan, secara umum ruang lingkup administrasi berlaku dalam pendidikan meliputi bidang-bidang sebagai berikut:
1.      Manajemen administratif
Manajemen administratif adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok bekerja sama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2.      Manajemen operatif
Manajemen operatif adalah kegiatan-kegiatan mengarahkan dan membina setiap orang agar dalam melaksanakan tugasnya dilaksanakan dengan tepat dan benar.[5]

E.     Manfaat Administrasi Pendidikan
Adapun manfaat administrasi pendidikan menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah sebagai berikut:
1.      Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan memperbaiki kinerja tersebut.
2.      Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada lembaga pendidikan  yang bersangkutan.
3.      Mendorong menterjemahkan, merubah pikiran-pikiran dan teori-teori pendidikan menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur dan berbagai aktivitas pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
4.      Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan masyarakat kearah pengembangan, kemajuan dan kestabilan.
Selanjutnya Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan menyebutkan manfaat administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang mempelajari administrasi pendidikan adalah:
1.      Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang mesti dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas dan kewenangan masing-masing.
2.      Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/ tugas.
3.      Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
4.      Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.[6]
 
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir. Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN IB Press. 2005
Burhanuddin, Yusak.  Administrasi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. 1998
Ngalim Purwanto, M.  Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010
Soetope, Hendyat dan Wasty Soemanto, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. 2009
Suhardan, Dadan. Supervisi Profesional(Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pengajaran di Daerah Otonomi Daerah). Bandung, Alfabeta. 2010



[1] M. Ngalim Purwanto, 2010, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hlm. 1-3
[2] Yusak Burhanuddin, 1998, Administrasi Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka Setia), hlm.26-28
[3] Dadan Suhardan, 2010, Supervisi Profesional(Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pengajaran di Daerah Otonomi Daerah), (Bandung, Alfabeta), hlm. 10-12
[4] Hendyat Soetope dan Wasty Soemanto, 2009, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), hlm. 29-31
[5] Ibid., hlm. 31-33
[6] Asnawir, 2005, Administrasi Pendidikan, (Padang: IAIN IB Press), hlm. 12

No comments:

Post a Comment

Entri yang Diunggulkan

Makalah Pengembangan Kurikulum tentang Evaluasi Kurikulum