MAKALAH
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Tentang
“Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup, dan Manfaat Administrasi Pendidikan”
Disusun
oleh:
Muhammad Imam Ashari Rambe
1614040023
Dosen
Pengampu
:
Dra. Nini
JURUSAN
TADRIS MATEMATIKA A
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM
BONJOL PADANG
1441 H/2020 M
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Administrasi merupakan usaha
menciptakan kerja sama antara guru dan karyawan untuk mengefektifkan proses
belajar-mengajar. Administrasi tidak hanya berkenaan dalam bidang
keuangan, melainkan juga tentang keterampilan dalam hal
pembukuan. Administrasi pendidikan memiliki tujuan untuk mencapai apa yang
menjadi tujuan dari pendidikan. Administrasi sangatlah dibutuhkan demi
berjalannya proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut tidak
lepas dari peran serta keaktifan orang-orang yang menguasai bidang administrasi
pendidikan.
Namun, kenyataan yang ada di
lapangan, sebagian besar orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan
memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang tata administrasi yang rendah. Hal
tersebut menjadi sebuah fenomena yang perlu untuk dituntaskan dengan segera.
Karena, peran dari seorang tenaga tata administrasi di dalam sebuah sekolah
sangatlah dibutuhkan. Jika administrasi dipegang oleh seorang tenaga yang
kurang terampil, maka administrasi tersebut akan berantakan.
Dengan demikian, yang bertugas
memegang administrasi adalah orang yang telah terlatih, terampil, dan handal
dalam bidangnya serta telah mendapatkan ilmu (pelatihan) dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, penulis akan mengkaji makalah tentang ”Administrasi
Pendidikan dalam Keguruan”. Dengan tujuan agar dapat memberikan
pengetahuan tentang administrasi pendidikan dalam keguruan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi pendidikan?
2. Apa tujuan administrasi pendidikan?
3. Apa fungsi administrasi pendidikan?
4. Apa ruang lingkup administrasi pendidikan?
5. Apa manfat administrasi pendidikan?
C.
Tujuan
1. Menjelaskan pengertian administrasi pendidikan dari
beberapa aspek.
2. Menjelaskan tujuan dari administrasi pendidikan.
3. Menjelaskan fungsi dari administrasi pendidikan.
4. Menjelaskan ruang lingkup dari adminitrasi pendidikan.
5. Menjelakan manfaat dari administrasi pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan terdiri
dari dua kata, yakni Administrasi dan Pendidikan. Keduanya memiliki pengertian
tersendiri. Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari AD
dan MINISTRO. Kata ad artinya intensif
sedangkan ministro artinya melayani, membantu, atau
mengarahkan. Jadi, pengertian administrasi secara etimologis adalah
melayani atau mengabdi secara intensif terhadap subjek tertentu.
Sedangkan pendidikan itu sendiri
menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan proses belajar dan pembelajaran peserta didik agar dapat secara
aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Semua yang
dikemukakan menunjukkan adanya tujuan. Bahkan GBHN 1988 menunjukkan adanya
tujuan umum pendidikan secara lebih lanjut. Tujuan tersebut adalah pendidikan
nasional berdasarkan pancasila, bertujuan meningkatkan kualitas manusia
indonesia kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan
terampil serta sehat rohani dan jasmani.
Banyak orang beranggapan bahwa
administrasi adalah pekerjaan yang menyangkut tulis-menulis, klerk, tata usaha,
atau pekerjaan kantor. Namun, pengertian yang dimaksudkan bukan hanya seperti
itu. Administrasi pendidikan adalah suatu proses pengintegrasian segala usaha
kerja sama untuk mendayagunakan sumber-sumber personel dan material sebagai
usaha untuk meningkatkan pengembangan kualitas manusia secara efektif dan
efisien. Efektif dalam arti hasil yang dicapai upaya, sama dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Sedangkan efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana,
daya, dan waktu. Sumber adalah segala sesuatu yang membantu tercapainya tujuan
baik berupa tenaga, material, uang, ataupun waktu. [1]
Selanjutnya untuk mendapat
gambaran yang lebih jelas, berikut dikemukakan pengertian administrasi
pendidikan menurut para ahli :
1. Administrasi pendidikan menurut Syarif
(1976:7) adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan
sumber-sumber personil maupun materiil secara efektif dan efisien untuk
menunjang tercapainya pendidikan.
2. Menurut Sutisna (1979:2-3) administrasi
pendidikan adalah keseluruhan proses yang membuat sumber-sumber personil maupun
materiil sesuai dengan yang tersedia dan efektif dalam tercapainya
tujuan-tujuan bersama.
3. Administrasi pendidikan menurut Nasution
(1994:245) adalah kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik
personal, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
4. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam pedoman
pelaksanaan kurikulum, buku III D. Administrasi ialah usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber personel maupun material secara efisien guna
menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan
pengertian dari administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau
proses pendayagunakan sumber personil dan materiil, yang bergabung dalam suatu
lembaga pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya, agar lebih efektif dan efesien.
Pengertian administrasi pendidikan ditinjau dari
beberapa aspek:
·
Pertama,
administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan. Seperti yang kita ketahui, tujuan pendidikan merentang dari
tujuan yang sederhana hingga tujuan yang paling kompleks. Tujuan pendidikan
dilihat berdasarkan ruang lingkup dan tingkat pendidikan. Pada tingkat
pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan tingkat Pendidikan Nasional, tujuan
pendidikan yang ingin di capai memiliki perbedaan yang jauh. Jika tujuan yang
dicapai pada tingkat SMP masih sederhana, maka ditingkat Pendidikan Nasional
memiliki tujuan yang begitu kompleks. Kompleks disini berarti untuk dapat
mencapainya diperlukan adanya cara yang begitu rumit, dan membutuhkan usaha
yang begitu keras untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu,
dibutuhkan adanya kerja sama dengan orang lain dalam segala aspek kerumitannya.
·
Kedua,
administrasi pendidikan mengandung pengertian sebagai sebuah proses untuk
mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan atau pemanduan, dan penilaian.
·
Ketiga,
administrasi pendidikan dapat dilihat sebagai kerangka berpikir dari sebuah
sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berinteraksi dalam suatu proses pengubahan masukan menjadi
keluaran. Dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling berinteraksi
dan saling bertukar pikiran mengenai pendapat dan pengetahuan mereka
masing-masing demi mengubah masukan yang mulanya belum mengerti, kemudian
keluar dari suatu lembaga pendidikan menjadi keluaran yang berintelektual dan
berdedikasi tinggi.
·
Keempat,
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika dilihat
dari sudut ini, maka segala perhatian berpusat pada pengelolaan dan
pemanfaatan secara efektif dan efisien segala sumber-sumber yang tersedia dalam
mencapai tujuan pendidikan.
·
Kelima,
administrasi pendidikan dilihat dari segi kepemimpinan. Dimana seorang
administrator harus dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun
karso, dan ing ngarso sung tulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan. Di
belakang memeberi daya dan kekuatan, di tengah memebri semangat, di depan
memberi contoh.
·
Keenam,
administrasi pendidikan dilihat dari proses pengambilan keputusan. Dalam
melakukan kerja sama dan memimpin suatu kegiatan, administrator harus
mampu memecahkan segala masalah yang dihadapi dengan mengambil keputusan
yang tepat.
·
Ketujuh,
administrasi pendidikan dilihat dari segi komunikasi memiliki pengertian usaha
untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa
yang dimaksudkan orang lain itu.
·
Kedelapan,
administrasi seringkali diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan yang meliputi
kegiatan catat-mencatat dan sebagainya.
Disamping adanya begitu banyak pengertian dari
administrasi baik itu pengertian secara umum maupun pengertian yang dilihat
dari beberapa aspek. Administrasi juga memiliki unsur pokok. Menurut Siagian
(1986) unsur pokok administrasi adalah:
1. Adanya kelompok manusia (sedikitnya 2 orang)
2. Adanya tujuan yang akan dicapai
3. Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan
(kegiatan kerja sama)
4. Adanya perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.[2]
B. Tujuan
Administrasi Pendidikan
Tujuan Administrasi pendidikan di
sekolah dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang.
1. Tujuan jangka pendek
Tujuan
administrasi pendidikan jangka pendek adalah agar tersusun dan terlaksananya
suatu sistem pengelolaan instrumental suatu proses pendidikan di sekolah secara
efektif dan efesien serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
2. Tujuan jangka menengah
Tujuan
administrasi pendidikan jangka menengah adalah menunjang tercapainya tujuan
institusional masing-masing jenis dan jenjang pendidikan seperti yang
digariskan oleh kurikulum.
3. Tujuan jangka panjang
Tujuan
jangka panjang administrasi pendidikan adalah untuk menunjang tercapainya
tujuan pendidikan nasional seperti yang digariskan dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Pasal 3 meyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Tujuan
administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan secara
produktif yaitu efektif dan efisien. Ukuran keberhasilan administrasi
pendidikan adalah produktivitas atau efektivitas dan pada proses, suasana atau
efisiensi.[3]
C.
Fungsi Administrasi Pendidikan
Diantara fungsi administrasi pendidikan adalah:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan
adalah kegiatan memikirkan dan memilih segala tindakan yang akan dilakukan demi
tercapainya maksud dan tujuan pendidikan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian
adalah aktivitas menyusun dan membentuk hubungan kerja sama sebagai wujud
kesatuan dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.
3. Pengkoordinasian (Coordination)
Koordinasi
adalah kegiatan mengumpulkan dan menyatupadukan segala sumber baik personil,
materiil, pikiran, teknik, dan tujuan ke dalam suatu hubungan yang harmonis dan
produktif agar selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha dalam
mencapai tujuan sekolah.
4. Pembiayaan
Pembiayaan
adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan
belanja pendidikan. Dimulai dari perencanaan biaya, usaha mendapat dana,
peggunaan dana, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
5. Penilaian
Penilaian
terhadap seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, mengetahui
kelebihan dan kelemahan program yang dilaksanakan, memperoleh dasar
pertimbangan ketepatan waktu berhasilnya pekerjaan, menjamin cara kerja yang
efektif dan efisien.[4]
D.
Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Bidang-bidang yang tercakup dalam
administrasi pendidikan sangatlah banyak dan luas. Namun, perlu diketahui oleh
para kepala sekolah dan para guru hal-hal berikut ini:
1. Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
a. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b. Anggaran belanja keuangan sekolah
c. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
d. Keuangan dan pembukuannya
e. Korespondensi atau surat-menyurat
f.
Masalah
pengangkatan pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, rapot, dan
sebagainya.
2. Bidang personalisa murid, yang meliputi:
a. Organisasi murid
b. Masalah kesehatan murid
c. Masalah kesejahteraan murid
d. Evaluasi kemajuan murid
e. Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
3. Bidang personalia guru, meliputi:
a. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
b. Organisasi personel guru
c. Masalah kepegawaian
d. Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
e. Refreshing dan up-grading guru-guru
4. Bidang pengawasan (supervisi), yang meliputi:
a. Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai tata
usaha dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya.
b. Mengembangkan kerja sama yang baik antara murid, guru,
dan pegawai tata usaha.
c. Membuat pedoman cara penilaian hasil pendidikan dan
pengajaran.
d. Mempertinggi mutu dan pengalaman para guru.
5. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
a. Kurikulum dijadikan sebagai pedoman dalam mencapai
dasar-dasar dan tujuan pendikan dan pengajaran.
b. Melaksanakan organisasi kurikulum dan metode-metodenya
yang disesuaikan dengan pembaruan sistem pendidikan dna lingkungan sekolah.
Dapat disingkatkan
bidang-bidang yang tersebut di atas dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Bidang administrasi material, yaitu kegiatan yang
menyangkut ketata usahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat
perlengkapan dan lain-lain.
2. Bidang administrasi pesonal, yang mencakup guru dan
pegawai sekolah dan sebagainya.
3. Bidang administrasi kurikulum, mencakup pelaksanaan
kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan
sebagainya.
Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan, secara
umum ruang lingkup administrasi berlaku dalam pendidikan meliputi bidang-bidang
sebagai berikut:
1. Manajemen administratif
Manajemen
administratif adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua
orang dalam organisasi atau kelompok bekerja sama mengerjakan hal-hal yang
tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Manajemen operatif
Manajemen
operatif adalah kegiatan-kegiatan mengarahkan dan membina setiap orang agar
dalam melaksanakan tugasnya dilaksanakan dengan tepat dan
benar.[5]
E.
Manfaat Administrasi Pendidikan
Adapun manfaat administrasi pendidikan menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah
sebagai berikut:
1. Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan
memperbaiki kinerja tersebut.
2. Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan
kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
3. Mendorong menterjemahkan, merubah pikiran-pikiran dan teori-teori
pendidikan menjadi kurikulum, program, metode, media, prosedur dan berbagai
aktivitas pendidikan lainnya untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
4. Berusaha menghubungkan/mempertemukan lembaga pendidikan dengan masyarakat
kearah pengembangan, kemajuan dan kestabilan.
Selanjutnya Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan menyebutkan
manfaat administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang
mempelajari administrasi pendidikan adalah:
1. Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas-tugas dan kewenangan yang
mesti dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas
dan kewenangan masing-masing.
2. Dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan kerja atau overlapping kerja/
tugas.
3. Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan kependidikan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat.
4. Mengetahui batas-batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan.[6]
DAFTAR PUSTAKA
Asnawir. Administrasi
Pendidikan. Padang: IAIN IB Press. 2005
Burhanuddin,
Yusak. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. 1998
Ngalim Purwanto,
M. Administrasi
dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010
Soetope, Hendyat
dan Wasty Soemanto, Pengantar Operasional
Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. 2009
Suhardan, Dadan. Supervisi Profesional(Layanan dalam
Meningkatkan Mutu Pengajaran di Daerah Otonomi Daerah). Bandung, Alfabeta.
2010
[1]
M. Ngalim Purwanto, 2010, Administrasi
dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hlm. 1-3
[2]
Yusak Burhanuddin, 1998, Administrasi
Pendidikan,(Bandung: CV Pustaka Setia), hlm.26-28
[3]
Dadan Suhardan, 2010, Supervisi
Profesional(Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pengajaran di Daerah Otonomi
Daerah), (Bandung, Alfabeta), hlm. 10-12
[4]
Hendyat Soetope dan Wasty Soemanto, 2009, Pengantar
Operasional Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), hlm. 29-31
[5]
Ibid., hlm. 31-33
[6]
Asnawir, 2005, Administrasi Pendidikan,
(Padang: IAIN IB Press), hlm. 12
No comments:
Post a Comment