MAKALAH
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Tentang
PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
Disusun oleh:
AZKIYATI ADILA (1614040035)
MIFTAHUL MAGFIRAH (1614040018)
DOSEN PENGAMPU:
ZAINIMAL
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA-A
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM IMAM BONJOL
PADANG 2017/2018 M
PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan dan perubahan sosial
merupakan sesuatu yang saling bertautan satu dengan yang lainnya, dan keduanya
itu saling mempengaruhi, sehingga berdampak luas di masyarakat. Pendidikan
adalah lembaga yang dapat dijadikan sebagai agen pembaharu/perubahan sosial dan
sekaligus menentukan arah perubahan sosial yang disebut dengan pembangunan
mesyarakat. Sedangkan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat setiap
kalinya dapat direncanakan dengan arah perubahan yang ingin dicapai.
Perubahan sosial juga dapat terjadi setiap
saat tanpa harus direncanakan terlebih dahulu disebabkan pengaruh budaya dari
luar. Pendidikan sejak dulu sampai sekarang merupakan hal
terpenting dalam hidup manusia. Pendidikan memberikan kemajuan pemikiran umat
manusia, sehingga taraf hidup mereka meningkat. Pendidikan mempengaruhi
masyarakat yang pada akhirnya terjadi perubahan sosial. Perubahan sosial
sebagai bentuk inovasi yang berkaiatan dengan seluruh aspek kehidupan manusia
yang bertujuan meningkatkan kemakmuran.
II.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendidikan
Dalam kajian dan pemikiran tentang pendidikan
terlebih dahulu perlu diketahui dua istilah yang hampir sama bentuknya dan
sering digunakan dalam dunia pendidikan, yaitu pedagogi dan paedagogiek.
Pedagogi berarti pendidikan, sedangkan peda artinya ilmu pendidikan. pedagogik
atau ilmu pengetahuan ialah yang menyelidiki, merenung tentang gejala-gejala
perbuatan mendidik. Istilah ini berasal dari kata Pedagogia (Yunani)
yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sedangkan, yang sering menggunakan
istilah paidagogos adalah seorang pelayang (bujang) pada zaman Yunani Kuno,
yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak ke dan dari sekolah. Paidagogos
berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing dan meimpin).
[1]
Perkataan paidagogos yang mulanya berarti
pelayan, kemudian berubah menjadi pekerjaan mulia. Karena, pengertian pai
(dari paidagogos) berarti seorang yang tugasnya membimbing anak di ddalam
pertumbuhannya ke arah mandiri dan bertanggung jawab. Dari penjelasn tersebut,
secara umum pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.[2]
Pendidikan adalah kegiatan membudayakan manusia muda atau membuat orang
muda ini hidup berbudaya sesuai standar yang diterima oleh masyarakat. Dalam
Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.[3]
B.
Proses Sosial dan Perubahan Sosial
Proses sosial merupakan setiap interaksi sosial
yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga
menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.
1.
Pengertian perubahan sosial
Menurut para ahli definisi perubahan sosial:
a.
Menurut Kingsley Davis
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur
dan fungsi masyarakat.
b.
Menurut Gillin and Gillin
Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah
diterima, baik karena perubahan kondisi, geografis, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
c.
Menurut Mac Iver
Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
d.
Menurut Seio Soemardjan
Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.[4]
Jadi, Perubahan sosial adalah gejala perubahan
dari suatu keadaan sosial tertentu ke suatu keadaan sosial lain. Setiap
mayarakat senantiasa berada dalam proses sosial. Misalnya antara masyarakat desa
dengan masyarakat kota. Kehidupan di desa sangatlah berbeda dengan kehidupan di
kota, cara hidup masyarakat desa dengan masyarakat kota juga berbeda. Contohnya
saja dari mata pencaharian mereka, masyarakat desa lebih banyak bekerja sebagai
petani sedangkan masyarakat kota bekerja dikantor-kantor. Masyarakat di desa
lebih lambat perubahannya, adat di desa terkadang juga lebih kental. Sedangkan
masyarkat kota perubahannya sangat cepat.[5]
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat
menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur sosial yang ada dalam masyarakat.
Dengan kata lain, perubahan sosial akan mengubah struktur dan fungsi dari
unsur-unsur sosial dalam masyarakat. Struktur sosial merupakan bentuk jalinan
di antara unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat yang menunjukkan pada
bentuk seluruh jaringan hubungan antar individu dalam masyarakat di mana
terjalin interaksi dan komunikasi sosial.
2.
Bentuk-bentuk perubahan sosial
a.
Perubahan memerlukan waktu lama, dan rentetan perubahan kecil yang tidak membawa pengaruh langsung bagi
masyarakat.
Contoh: perubahan mode, baik mode pakaian, mode rambut, dan lain-lain.
b.
Perubahan besar, perubahan sosial dan kebudayaan yang membawa pengaruh
langsung terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat. Contoh: modernisasi,
industrialisasi, liberalisasi dan globalisasi.
c.
Evolusi
Perubahan yang berlangsung secara cepat,dari seramgkaian perubahan yang
menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
Contoh: evolusi masyarakat agraris menjadi industri
d.
Revolusi
Perubahanberlangsung secara cepat, dari serangkaian perubahan yang
menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
Conttoh: revolusi industri di inggris
e.
Perubahan yang di kehendaki
Suatu tahapan-tahapan perubahan sosialdan kebudayaan yang telah
direncanakan oleh agen perubahan atau agent of change
Contoh: pembangunan rumah sakit
f.
Perubahan yang tidak di kehendaki
Suatu dampak dari perubahan sosial dan kebudayaan yang telah di rencanakan.
Contoh: pembangunan sarana jalan raya yang membawa dampak angka kecelakaan lalu lintas yang
tinggi.[6]
3.
Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
a.
Faktor pendorong
1.
Sikap menghargai hasil karya orang lain dan kehendak untuk maju
2.
Daviasi, yaitu toleransi terhadap perbuatan menyimpang asal bukan merupakan
dalih atau pelanggaran.
3.
Kontak dengan kebudayaan lain.
4.
Sistem pendidikan formal yang maju.
5.
Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat
6.
Penduduk yang heterogen.
7.
Rasa ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
8.
Orientasi ke masa depan.
9.
Sikap optimis dalam hidup.
b.
Faktor penghambat perubahan
1.
Rasa takun akan terjadinya kegoyahan dan mempengaruhi integrasi kebudayaan.
2.
Sikap tertutup dan berprasangka
terhadap hal-hal baru.
3.
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
4.
Perkembangan iptek yang terlambat.
5.
Sikap fatalistik masyarakat.
6.
Adanya kepentingan-kepentingan individual yang tertanam kuat pada diri agen
perubahan.
7.
Hambatan-hambatan yang bersifat idiologis.
8.
Hambatan dari faktor adat atau kebiasaan.
9.
Sikap pesimis dalam hidup.[7]
C.
Pendidikan dan Perubahan Sosial
Pertama, perubahan sosial ditinjau dari pendidikan tradisional, kita lihat
pedagodik tradisional memandang lembaga pendidikan sebagai salah satu dari struktur sosial dan
kebudayaan dalam suatu masyarakat. Lembaga pendidikan, seperti sekolah perlu disiapkan
agar lembaga tersebut berfungsi sesuai dengan perubahan sosial yang terjadi.
Apabila sekolah tidak dapat mengikuti perubahan sosial maka dia kehilangan
fungsinya dan kemungkinan besar dia ditinggalkan masyarakat.[8]
Sebagai lembaga sosial, proses belajar di sekolah
di sesuaikan dengan fungsi dan peranan lembaga pendidikan. fungsi sekolah ialah
mentransmisikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat dan kebudayaan pada
saat itu. Di dalam pedagogik tradisional, tempat individu adalah sebagai objek
perubahan sosial. Individu tersebut mempelajari peranan yang baru di dalam
kehidupan sosial.
Kedua, perubahan sosial ditinjau dari pedagogik modern (pedagodik
transformatif). Titik tolak dari pedagodik transformatif adalah individu-yang-menjadi”.
Hal ini berarti seorang individu hanya dapat berkembang di dalam interaksinya
dengan tatanan kehidupan sosial budaya dimana dia hidup. Individu tidak dapat
hidup apabila diisolasikan dari dunia sosial budaya dimana dia hidup. Adanya suatu
pengakuan peran aktif partisipatif dari indovidu yang menjadi dalam tatanan
kehidupan sosial dan budayanya. Individu bukanlah sekedar menerima nilai-nilai
tersebut hanya dapat dimilikinya melalui peranannya yang aktif partisipatif di
dalam aktivitas sosial budaya dalam lingkungannya. Jadi, berbeda dengan
pandangan pegagogik tradisional yang melihat individu sebagai makhluk yang
pasif reaktif, yang hanya berkembang karena pengaruh-pengaruh dari luar,
termasuk pengaruh dari perubahan sosial yang terjadi dalam lingkungannya.[9]
Pandangan pedagogik transformatif terhadap
individu bukanlah sebagai suatu yang telah jadi, tetapi yang sedang menjadi.
Individu mempunyai peran emansipasif di dalam kehidupan sosial budaya, termasuk
dalam proses pendidikan dalam lingkungan keluarga dan sekolah. Di dalam
peranannya yang emansipasif tersebut maka individu bukan hanya sebagi objek
dari perubahan sosial, tetapi sekaligus pula berperan sebagai faktor dari
pengubah dan pengarah dari perubahan sosial.
Dalam pendidikan transformatif, peserta didiklah
yang berperan terjadinya perubahan dalam diri mereka. Adapun guru hanyalah
sebagai pendorong, motivator dan memberikan bimbingan kepada peserta didikagar
tidak membiarkan melakukan hal yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Dari penjelasan tersebut, pendidikan sangat
berpengaruh dalam perubahan sosial. Kita bisa melihat dalam kehidupan nyata
perbedaan seseorang yang berpendidikan dengan seseorang yang tidak
berpendidikan. Contohnya saja dari cara berpikir dan bertingkah laku mereka
sangatlah berbeda. Maka proses pendidikan diharapkan bisa menghasilkan generasi
yang cerdas, mandiri, berpengetahuan, berteknologi, berkerampilan, jujur kerja
keras, dan berakhlakul kharimah yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada
di Indonesia. Pendidikan itu juga harus disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat. Dengan melalui pendidikan, bangsa indonesia yang tadinya
terbelakang, dalam waktu yang tidak terlalu lama, telah menjadi negara maju.
III.
PENUTUP
Jadi, pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan
sosial. Yang mana perubahan sosial nantinya akan mempunyai fungsi: melakukan
reproduksi budaya, merubah tingkah laku seseorang, mengembangkan analisis
kultural terhadap kelembagaan-kelembagaan tradisional, melakukan
perubahan-perubahan atau modifikasi tingkat ekonomi sosial tradisional, dan
melakukan perubahan-perubahan yang lebih mendasar terhadap intitusi-intitusi
tradisional yang telah ketinggalan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Muhammad. 2017. Filsafat Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Astuty, Ty. 2015. Buku Pedoman Sosiologi
Pendidikan.Jakarta: Vicosta Publishing.
Idi, Abdullah. 2011. Sosiologi Pendidikan
Individu, Masyarakat, dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Neolaka, Amos dan Grace Amalia A. Neolaka. 2017. Landasan
Pendidikan; Dasar Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup. Depok:
Kencana.
[3] Amos Neolaka dan Grace
Amalia A. Neolaka, Landasan Pendidikan;
Dasar Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup, (Depok: Kencana, 2017),
hlm. 2-3
[5] Abdullah Idi, Sosiologi
Pendidikan Individu, Masyarakat dan
Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 207-208
No comments:
Post a Comment