MAKALAH
METODOLOGI PENELITIAN
Tentang
“Penelitian Kualitatif”
Disusun
oleh:
Kelompok 6
Miftahul Magfirah 1614040018
Zahra Rasyqah Amalia 1614040032
Dosen
Pembimbing :
Juli Afriadi, M.Pd.
JURUSAN
TADRIS MATEMATIKA A
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM
BONJOL PADANG
1440 H/2018 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian kualitatif
adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk
menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan.
Penelitian kualitatif
ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif
partisipan dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif
seperti observasi langsung, observasipartisipatif, wawancara mendalam,
dokumen-dokumen, teknik-teknik perlengkapan sepertifoto, rekaman, dll. Strategi
penelitian bersifat fleksibel, menggunakan aneka kombinasi dariteknik-teknik
untuk mendapatkan data yang valid.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian Penelitian Kualitatif?
2.
Apa
sajakah Karakteristik dari Penelitian Kualitatif?
3.
Apa
Macam-macam Tujuan dan Contoh pertanyaannya dalam Penelitian Kualitatif?
4. Apa Landasan dan dasar penelitian
kualitatif?
5. Apa Metode penelitian kualitatif?
6. Apa sajakah Tipe-tipe penelitian
kualitatif?
7.
Apa Kegunaan
Penelitian Kualitatif?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Untuk
mengetahui pengertian Penelitian Kualitatif.
2.
Untuk
mengetahui Karakteristik dari Penelitian Kualitatif.
3.
Untuk
mengetahui Macam-macam Tujuan dan Contoh pertanyaannya dalam Penelitian
Kualitatif.
4. Untuk mengetahui Landasan dan dasar
penelitian kualitatif.
5. Untuk mengetahui Metode penelitian kualitatif.
6. Untuk mengetahui Tipe-tipe penelitian
kualitatif.
7. Untuk mengetaui Kegunaan Penelitian Kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Penelitian Kualitatif.
Pengertian kualitatif adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan
penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat
induktif : peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau
dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang
seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetil disertai
catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan
catatan-catatan.
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama yaitu
yang pertama menggambarkan dan mengunkap dan yang kedua menggambarkan dan
menjelaskan. Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
ekplanatori.beberpa memberikan deskripsi tentang situasi yang kompleks dan arah
bagi penelitian selanjutnya. Penelitian lain memberikan eksplanasi tentang
hubungan antara peristiwa dengan makna terutama menurut persepsi partisipan.
Loncoln dan Guba melihat penelitian kualitatif sebagai
penelitian yang bersifat naturalistik. Penelitian ini bertolak dari paradigma
naturalistik, bahwa “kenyataan itu berdimensi jamak, peneliti dan yang diteliti
bersifat interaktif, tidak bisa dipisahkan, suatu kesatuan terbentuk secara
simultan, dan bertimal balik, tidak mungkin memisahkan sebab dengan akibat, dan
penelitian ini melibatkan nilai-nilai. Para peneliti mencoba memahami bagaimana
individu mempersepsimakna dari dunia sekitarnya. Melalui pengalaman kita
mengkonstruksi pandangan kita tentang dunia sekitar, dan hal ini menentukan
bagaimana kita berbuat.[1]
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami
fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan dengan multi
strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif seperti observasi
langsung, observasipartisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik
perlengkapan sepertifoto, rekaman, dll. Strategi penelitian bersifat fleksibel,
menggunakan aneka kombinasi dariteknik-teknik untuk mendapatka data yang valid.
Kenyataan yang berdimensi jamak merupakan merupakan sesuatu yang kompleks tidak
dapat dilhat secara apriori dengan satu metode saja.[2]
Menurut Moleong (2005 : 6) penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara
holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.[3]
Menurut E.G. Carmines, dan R.A. Zeller (2006), penelitian
kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan
dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian yang sering
menggunakan cara ini adalah studi kasus dan historical.[4]
B.
Karakteristik
Penelitian Kualitatif
1.
Kajian
naturalistik yaitu melihat situasi nyata yang berubah secara alamiah, terbuka,
tidak ada rekayasa pengontrolan variabel.
2.
Analisis
induktif yaitu mengungkap data khusus, detil, untuk menemukan kategori,
dimensi, hubungan penting dan asli, dengan pertanyaan terbuka.
3.
Holistik
yaitu totalitas fenomena dipahami sebagai sistem yang kompleks, keterkaitan
menyeluruh tak dipotong padahal terpisah, sebab akibat.
4.
Data
kualitatif yaitu deskripsi rinci-dalam,persepsi-pengalaman orang.
5.
Hubungan
dan persepsi peibadi yaitu hubungan akrab peneliti-informan, persepsi dan
pengalaman pribadi peneliti penting untuk pemahaman fenomena-fenomena.
6.
Dinamis
yaitu perubahan terjadi terus, lihat proses desain fleksibel.
7.
Orientasi
keunikan yaitu tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam konteks
sosial-historis, analisis silang kasus, hubungan waktu-tempat.
8.
Empati
netral yaitu subjektif murni, tidak dibuat-buat.
Lima ciri pokok sebagai karakteristik penelitian kualitatif, yaitu:
1.
Menggunakan
lingkungan alamiah sebagai sumber data
2.
Memiliki
sifat deskriptif analitis
3.
Tekanan
pada proses bukan hasil
4.
Bersifat
induktif
5.
Mengutamakan
makna.[5]
C.
Macam-macam
Tujuan dan Contoh pertanyaan Penelitian Kualitatif
Tujuan
Penelitian
|
Ilustrasi
pertanyaan Penelitian
|
1.
Deskriptif
Eksploratori
·
Menguji
fenomena baru atau fenomena yang baru sedikit diketahui.
·
Menemukan
tema-tema yang bermakna menurut partisipan.
·
Mengembangkan
konsep, model, atau hipotesis lebih detil, yang berguna bagi peneliti lebih
lanjut.
2.
Deskriptif
Ekplanatori
·
Menggambarkan
dan menjelaskan pola-pola yang terkait dengan fenomena.
·
Mengidentifikasi
hubungan-hubungan yang mempengaruhi fenomena.
3.
Emansipatori
·
Menciptakan
kesempatan dan kemauan untuk berinisiatif dalam kgiatan sosial.
|
·
Apa
yang terjadi dalam situasi sosial?
·
Apa
kategori dan tema-tema yang bermakna menurut partisipan?
·
Bagaiamana
pola-pola tersebut berhubungan sehingga membentuk proposisi atau memberikan
penjelasan?
·
Peristiwa,
kepercayaan, sikap atau kebijakan apa yang mempengaruhi fenomena-fenomena
tersebut?
·
Bagaimana
partisipan menjelaskan fenomena-fenomena?
·
Bagaimana
partisipan menggambarkan dan menjelaskan masalah yang mereka hadapi dan
mengambil tindakan yang positif?
|
D. Landasan dan dasar penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif dilandasi oleh suatu pendekatan filosofis
dengan penelitian kuantitatif, dalam hal ini penelitian kaulitatif melihat
individu dan dunianya saling berinteraksi, sehingga satu sama lain tidak saling
meniadakan, atau dengan ungkapan lain bahwa individu tergantung pada lingkungan
sosial.[6]
Para peneliti kualitatif tidak mengetahui bagaimana peristiwa atau
kejadian alami sebelumnya terkait dengan sesuatu yang ingin diungkap atau
variabel yang akan diteliti, maka peneliti kualitatif tidak memulai suatu kajiannya
dengan mengungkapkan hipotesis (Ary, Jacobs dan Sorensen, 2010).[7]
Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi
bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif, dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu (Sukmadinata,
2005). Penelitian kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat
ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya
dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002). Penelitian kualitatif mengkaji
perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan
fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena
sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian, penelitian kualitatif
ialah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah di
mana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).[8]
Anggapan yang mendasari penelitian kualitatif adalah bahwa
kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah.[9]
E. Metode penelitian kualitatif
Metode-metode
yang digunakan dalam penelitian kualitatif:[10]
1. Metode grounded
Penelitian grounded adalah penelitian yang dilaksanakan dengan
mengadakan data yang ada dilapangan, baik dalam perumusan masalah, membangun
hipotesis maupun penarikan simpulan penelitian. Penelitian grouded dipelopori
oleh Glaser dan Straus (1967).
2. Metode deskriptif kualitatif
Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial
dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian
sehingga tergambarkan ciri, karakter, sifat, dan model daro fenomena tersebut.
3.
Metode
penelitian etnografi
Penelitian etnografi adalah penelitian tentang usaya masyarakat
tertentu. Pada awalnya penelitian etnografi berkembang sangat pesat pada bidang
antropologi. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian etnografi adalah untuk
mengembangkan teori perilaku kultural. Sebagaimana pada penelitian kualitatif
pada umumnya, peneliti berperan sebagai instrumen penelitian, maka peneliti
harus menempatkan diri sebagai bagian dari budaya kehidupan masyarakat yang
ditelitinya.
F. Tipe-tipe penelitian kualitatif
Beberapa tipe
penelitian kualitatif, secara singkat diungkapkan sebagai berikut.
1.
Studi
kasus. Studi kasus merupakan suatu tipe
kajian penelitian etnografi yang memfokuskan pada suatu objek tunggal, seperti
sebuah program, individu, suatu kelompok, suatu institusi atau lebaga, suatu
organisasi. Tujuan studi kasus adalah ingin mendapatkan gambaran (deskirpsi)
dan pemahaman secara mendalam (detail) tentang keseluruhan (kasus). Studii
kasus menggunakan teknik misalnya wawancara, pengamatan, dan arsip-arsip untuk mengumpulkan data.
2.
Etnografi.
Studi etnografi merupakan suatu kajian yang mendalam mengenai
perilaku yang terjadi secara alami atau natural dalam suatu kelompok sosial
atau budaya tertentu. Etnografi menuntut variasi atau keragaman dalam prosedur
pengumpulan data , seperti pengamatan sebelumnya tentang latar penelitian,
melakukan wawancara anggota kelompok kebudayaan, dan mengkaji dokumen serta
bahan-bahan yang berupa artefak. Penelti kemudian menginterpretasikan data
tersebut dalam konteks situasi di mana data tersebut dikumpulkan dari lapangan.
3.
Penelitian
sejarah (historical research). Penelitian
sejarah pada dasarnya adalah menganalisis terhadap dokumen, catatan,
peninggalan-peninggalan (artefak) dan/atau menggunakan wawancara dengan para
saksi mata atau pelaku sejarah guna memperoleh pemahaman tentang peristiwa masa
lalu. Keberhasilan penelitian sejarah sangat tergantung pada ketepatan dan
kelengkapan atau kedalaman sumber bahan yang dapat digali dari lapangan.
4.
Kajian
naratif (narrative inquiry). Dalam suatu
kajian naratif, peneliti mengkaji cerita yang disampaikan oleh seseorang
tentang kehidupannya dan melakukan mengkonstruksi secara bersama suatu analisis
yang bersifat narasi tentang cerita itu .
5.
Penelitian
interaktif. Suatu penelitian interaktif
memberikan pertimbangan atau interpretasi secara deskriptif yang ditujukan
untuk memahami suatu fenomena dengan menggunakan data yang dikumpulkan melalui
berbagai cara, misalnya melalui wawancara, pengamatan, dan kajian dokumentasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami latar atau pengalaman yang dialami
seseorang atau objek, peristiwa yang ada.
6.
Analisis
isi atau dokumen. Analisis isis atau dokumen
memusatkan kajian pada analisis dan interpretasi bahan atau materi yang direkam
(bahan cetak atau tertulis) untuk mempelajari perilaku manusia.
7.
Teori
dasar (grounded theory). Penelitian grounded
theory dirancang untuk mengembangkan suatu teori fenomena sosial yang
dilandai oleeh data lapangan yang dikumpulkan melalui suatu penelitian.
8.
Fenomenologi
(phenomenological studies). Kajian
fenomenologi diawali dengan asumsi bahwa berbagai realitas sosial berasal dari
atau berakar dari sudut pandang subjek. [11]
G.
Kegunaan
Penelitian Kualitatif
1.
Bagi
pengembangan teori. Penelitian kualitatif dengan teknik studi kasusnya sangat
cocok untuk melakukan pengungkapan dan penemuan. Studi pengungkspan berkenaan
dengan sesuatu topik yang pada penelitian terdahulu hanya memberikan
hasil-hasil yang sangat terbatas, studi ini selanjutnya diarahkan pada
penemuan-penemuan yang lebih lanjut.
2.
Sumbangan
bagi penyempurnaan praktik.penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi dan
analisis tentang kegiatan, proses atau peristiwa-peristiwa penting.
3.
Sumbangan
bagi penentuan kebijakan. Hasil penelitian kualitatif juga dapat memberikan
sumbangan bagi perumusan, implementasi dan perubahan kebijakan.
4.
Sumbangan
bagi klarifikasi isu-isu dan tindakan sosial. Studi kasus dapat difokuskan pada
pengalaman-pengalaman dalam kehidupan antar ras dan kelompok etnik, kelas
sosial, peranan jender.
5.
Sumbangan
bagi studi-studi khusus, yang tidak mungkin diteliti dengan penelitian biasa,
penelitian bagi orang-orang sibuk, ada hambatan bahasa, topik yang
kontroversial, atau rahasia, dan penelitian-penelitian yang tidak bisa
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif-statistikal.[12]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi, Penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi
digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada
penyimpulan.
B.
Saran
Kami berharap makalah
Metodologi Penelitian tentang Penelitian Kualitatif ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan pembaca terutama pamakalah. Makalah ini tentu memiliki banyak
kekuarangan, baik dari segi isi maupun segi penulisan. Oleh karenaitu, kami
mengharapkan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan makalah ini
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kuntjojo. 2009. Metodologi
Penelitian (Jakarta: PT. Raja
Grafindo).
Sangadji, Etta
Mamang,Dkk.2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian
(Yogyakarta: Penerbit ANDI).
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis,
Metode dan Prosedur (Jakarta: Prenada Media Group).
Setyosari, Punaji.
2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan (Jakarta:
Prenadamedia Group).
Sukmadinata, Nana
Syaodih.2015. Metode Penelitian
Pendidikan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya).
Trianto. 2010. Pengantar
Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan & Tenaga Pendidikan
(Jakarta: Prenada Media Group).
[1]
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode
Penelitian Pendidikan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2015),hlm. 60-61
[4]
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis
dalam Penelitian, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2010), hlm. 26
[5]
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan & Tenaga Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010),
hlm. 179
[6]
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm. 49
[10]
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2013), hlm. 47
No comments:
Post a Comment